#TantanganGurusiana Hari Ke-2

Wabah Covid di Indonesia dimulai ketika untuk pertama kalinya diumumkan oleh Bapak Presiden Jokowi Widodo pada tanggal 2 maret 2020, seorang ibu dan anak perempuannya dari Depok terpapar covid 19 yang telah melakukan kontak dengan seorang berkewarganegaraan Jepang. Kini berita terakhir ada 2273 orang terkontaminasi, 198 orang meninggal, dan sembuh 164 orang. Berita didapat dari Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan covid 19, Bapak Achmad Yurianto. Sudah 24 propinsi terpapar Virus Covid 19. Hari demi hari wabah ini semakin menyebar kemana-mana. Bukan hanya dikota-kota besar juga sudah merebak didesa-desa. Tak ada istilah orang-orang kaya saja yang akan terkena tapi orang-orang menengah kebawahpun bisa terkena. Virus covid 19 tidak mengenal status seseorang. Virus datang pada orang-orang yang tak mau mendengar, melihat dan yang tak mau mewaspadai diri sendiri.

Dalam situasi seperti ini masih banyak orang yang tidak mematuhi larangan dan instruksi dari pemerintah yang selalu disosialisasikan, seperti melakukan social distancing (menjaga jarak) dan tidak keluar rumah.

Pemerintah juga telah melakukan langkah-langkah pencegahan meluasnya virus corona, seperti :

*1. Menyediakan beberapa unit thermo scanner di pintu-pintu kedatangan internasional di berbagai bandara

2. Pelarangan penerbangan maskapai Indonesia ke China

3. Mengevakuasi 238 WNI dari China di Natuna, kepulauan Riau selama 14 hari

4. Himbauan mengganti sholat jumat dan sholat zuhur di rumah. Merujuk fatwa MUI. Ini juga berlaku bagi semua agama untuk melakukan ibadahnya dirumah

5. Terakhir masyarakat dihimbau untuk tidak mudik lebaran. Hal ini untuk mencegah orangtua yang rentan akan tertular virus corona.

*(sumber detk.com)

Masih adakah yang menganggap tidak serius wabah ini. Apa kita akan seperti negara Italia? Italia menjadi negara dengan kasus covid 19 terbanyak di dunia setelah China. Bahkan kematian akibat terinfeksi virus corona, Italia kini tertinggi. Hanya dalam waktu kurang dari dua bulan sejak virus corona masuk akhir Januari lalu, Italia mencapai 63.927 berada di bawah China yakni 81.171.

Angka kematian di Italia akibat Covid 19 bahkan telah melampaui China yaitu 6.077. China tempat awal virus tercatat 3.277 pasien meninggal. Dalam sehari 800 orang meninggal di Italia. Akhirnya Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte melockdown negaranya atau penutupan total pada tanggal 9 maret.

Ada banyak faktor yang menyebabkan Italia menjadi negara yang terbanyak terkena dampak covid 19 setelah negara China. Salah satunya adalah ketidakpatuhan warganya hingga populasi lansia yang banyak disana. Pada saat pertama virus covid 19 datang di Italia pemerintah juga hanya memberi himbauan dan meliburkan pegawai-pegawai dan anak-anak sekolah. Tapi orang-orang menggunakan libur karena wabah dijadikan libur yang menyenangkan untuk bepergian, berkumpul di hotel dan mereka tidak menggunakan masker sama sekali. Setelah begitu banyak korban meninggal karena covid barulah mereka beraksi dan menganggap virus covid 19 berbahaya.

Mungkin Indonesiapun begitu karena pemerintah juga hanya memberikan himbauan saja maka dipikiran masyarakat belum begitu gawat. Masih tampak disosial media orang bepergian dan dengan bangga mengupload fotonyanya, kumpul-kumpul di cafe-cafe atau restauran dan masih ada pula yang mengundang orang lain untuk resepsi pernikahannya.

Apa kita harus seperti negara Italia dulu untuk mencapai kesadaran? Hidup memang bukan milik kita tapi kita wajib menjaga diri dan menyayangi diri kita sendiri . Dengan kita menjaga diri sendiri, kita juga telah menjaga hidup sesama. Ini juga merupakan salah satu bentuk kepatuhan kita kepadaNYA

@rbita, 06/04/2020

Tantangan 30 hari menulis